Bengkulu,Beritarafflesia.com- Proses evakuasi Putri, Warga RT 2, RW 1 Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Sungai Serut yang akan melahirkan di tengah kepungan banjir di Kota Bengkulu berlangsung dramatis. Warga harus menembus banjir dan mengejar waktu membawanya ke klinik agar tidak melahirkan di jalan.
Saat Putri merasa kesakitan, warga harus berjibaku menembus banjir setinggi kisaran dada orang dewasa. Jiwa kemanusiaan warga tak pudar meski harus bertaruh nyawa untuk membawa Sri bersalin.
Putri mengalami kontraksi sekitar pukul 23.00 WIB Senin malam (24/1/2023). Derasnya arus banjir di sepanjang jalan antara Tanjung Agung-Tanjung Jaya membuat Putri dievakuasi dengan menggunakan kursi roda oleh suaminya dan dibantu warga.

Hal ini dikarenakan ambulans, yakni ambulans Sungai Serut tidak bisa masuk ke Tanjung Agung. Dan hanya batas di simpang jalan tanggul Tanjung Jaya-Bentiring.
“Jam 11 malam kemarin saya ditelepon warga, disuruh antar pasien yang mau lahiran. Karena jalan harus mutar ke Danau Dendam jadi jam 23.22 WIB kami sampai di tempat ibu Putri, dan langsung kami antar ke klinik,” ungkap Rully Saputra, sopir ambulans Sungai Serut.
Rully menceritakan kondisi banjir ini, membuat akses jalan tersendat. Sehingga ambulans yang ia bawa tidak bisa masuk ke Kelurahan Tanjung Agung.
“Alhamdulillah, dengan bantuan warga Putri bisa sampai di ambulans,” ujarnya.
Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya Putri sampai ke mobil ambulans. Kemudian, menuju ke Klinik Bidan Nurjana, yang berada di Kelurahan Surabaya.
Pagi tadi, Selasa (24/1/23), Putri mengucapkan terimakasih kepada warga dan sopir ambulans, notabene merupakan bagian Pemkot. “Terima kasih atas semua bantuannya,” ujarnya. (cwi)